Tuesday, 3 February 2015

Kisah : Satu Gereja Masuk Islam

Ini Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Rabu, 22 Februari 2006 silam.
Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku
kuliahnya di Amerika . Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa

pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.Selain belajar,
ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika , ia
berkenalan dengan salah seorang Nasrani.Hubungan mereka semakin
akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk
Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan
di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di
kampung tersebut.Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam
gereja. Semula ia berkeberatan,namun karena ia terus mendesak
akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke
dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening,
sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan
penghor-matan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak
terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah
kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini."
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut
mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak
bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu berkata,
"Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin
keselamatannya. "Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu
ia bertanya kepada sang pendeta,
"Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim."
Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."Kemudian
ia beranjak hendak keluar,namun sang pendeta ingin memanfaatkan
keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan,
tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan
markasnya.
Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata,
"Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus
menjawabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya,
# 1.. Sebutkan satu yang tiada duanya,

# 2.. dua yang tiada tiganya,

# 3.. tiga yang tiada empatnya,

# 4.. empat yang tiada limanya,

# 5.. lima yang tiada enamnya,

# 6.. enam yang tiada tujuhnya,

# 7.. tujuh yang tiada delapannya,

# 8.. delapan yang tiada sembilannya,

# 9.. sembilan yang tiada sepuluhnya,

# 10.. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,

# 11.. sebelas yang tiada dua belasnya,

# 12.. dua belas yang tiada tiga belasnya,

# 13.. tiga belas yang tiada empat belasnya.

# 14.. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!

# 15.. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?

# 16.. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?

# 17.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-
kainya?

# 18.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan
ibu!

# 19.. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan
apidan siapakah yang terpelihara dari api?

# 20.. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan
batu dan siapakah yang terpelihara daribatu?

# 21.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!

# 22.. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting
mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan
dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan
senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah
ia berkata,
# 1.. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

#2.. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT
berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda
(kebesaran kami)." (Al-Isra':12).

# 3.. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi
Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil
dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.

# 4.. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-
Qur'an.

# 5.. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

# 6.. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT
menciptakan makhluk.

# 7..Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah
SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah
sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk:3).

# 8.. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-
Rahman. Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-
penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat
menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

# 9.. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan
kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim
paceklik, katak, darah, kutu dan belalang

# 10.. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah ke-baikan. Allah SW
berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh
kali lipat." (Al-An'am: 160).

# 11.. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara
Yusuf.

# 12.. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa
yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon
air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan
tongkatmu.' Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air." (Al-
Baqarah: 60).

# 13.. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf
ditambah dengan ayah dan ibunya.

# 14.. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah
waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya
mulai menying-sing. " (At-Takwir:1)

# 15.. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus
AS.

# 16.. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-
saudara Yusuf,yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,"Wahai ayah
kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan
Yusuf di dekat barang-barang kami,lalu dia dimakan serigala." Setelah
kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepadamereka," tak ada cercaaan
ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan
memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."

# 17.. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah
suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara
adalah suara keledai." (Luqman: 19).

# 18.. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi
Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

# 19.. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab
dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi
Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan
Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

# 20.. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang
diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari
batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

# 21.. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah
tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu
daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 2)

# 22.. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai
30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran
matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun
adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga
dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda
muslim tersebut.Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia
mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu
pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah.
Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab
pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata,
"Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab
sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu
menjawabnya! "
Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku
takut kalian marah. " Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan
anda."
Sang pendeta pun berkata, "
Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa'asyhaduanna Muhammadar
Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu
memelukagama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugrahkan
kebaikan dan menjaga mereka dengan
Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

Semoga Kisah ini dapat menambah kuat Iman kita sebagai seorang Muslim, dan jika Kisah ini di baca oleh orang non muslim,
semoga dia sadar dan memeluk Agama yang paling Benar, Agama ALLAH SWT.

Tuesday, 27 January 2015

Kisah Seorang Pembunuh 99 nyawa yang akhirnya sujud kepada tuhan Nya.

Setiap yang bergelar manusia pasti pernah melakukan kesilapan dan adalah menjadi tugas kita supaya selalu bertaubat dan memohon keampunan kepada Allah SWT. Bercerita tentang taubat ini, terdapat sebuah kisah mengenai seorang lelaki daripada kalangan umat terdahulu yang telah membunuh seramai 99 (sembilan puluh sembilan) orang manusia.

Daripada Abu Said al-Khudri r.a., bahawa Nabiyullah SAW bersabda:

“Sebelum zaman kamu ini, pernah ada seorang lelaki yang telah membunuh seramai 99 (sembilan puluh Sembilan) orang manusia, kemudian dia bertanyakan mengenai perkara itu kepada seorang yang paling alim pada zaman itu. Selepas ditunjukkan kepadanya seorang rahib (pendeta). Dia pun berjumpa rahib tersebut.

Dia memberitahu: “Aku telah membunuh seramai sembilan puluh sembilan orang manusia, adakah taubatku masih diterima?”

Rahib tersebut menjawab: “Tidak!”

Mendengar jawapan itu, dia tidak puas hati, terus naik marah lalu membunuh rahib tersebut dan genaplah jumlah seratus orang manusia yang telah dibunuhnya.

Namun niatnya ingin bertaubat tetap teguh. Tanpa putus asa dia mencari lagi seseorang yang paling alim pada zaman itu. Kemudian lalu ditunjukkan kepadanya seorang yang alim, dia terus berjumpa orang alim tersebut dan berkata: “Aku telah membunuh seramai seratus orang manusia. Adakah taubatku masih diterima?”

Orang alim tersebut menjawab: “Ya! Siapakah yang menghalang seseorang dari bertaubat?”

“Sekarang, pergilah kamu ke tempat ini dan ini, kerana di sana terdapat ramai orang yang beribadah kepada Allah. Kamu beribadatlah kepada Allah bersama mereka dan jangan pulang ke tempat kamu kerana tempatmu itu adalah tempat yang teruk.” sambung orang alim itu lagi.

Lelaki tersebut beredar menuju ke tempat yang dinyatakan. Ketika berada di pertengahan jalan, tiba-tiba maut datang menjemputnya dan dia pun meninggal dunia.

Melihat kejadian itu, menyebabkan Malaikat pembawa rahmat dan Malaikat Azab (malaikat yang ditugaskan menyeksa) bertelingkah mengenainya.

Malaikat Rahmat berkata: “Dia datang dalam keadaan sudah bertaubat dan menghadapkan hatinya secara ikhlas kepada Allah.”

Manakala Malaikat Azab pula berkata: “Benar, namun dia tidak pernah melakukan kebaikan.”

Lalu datanglah malaikat lain yang menyerupakan dirinya dalam bentuk manusia. Lalu dia menjadikan dirinya sebagai pemisah antara malaikat-malaikat yang berselisih tadi, iaitu dijadikan hakim pemutusnya untuk mengadili pertengkaran mereka dan untuk menetapkan mana yang betul.

Malaikat itu berkata, “Kalau begitu, ukurlah jarak kamu. Jarak di antara dua tempat, dari sini ke tempat yang ditinggalkan lelaki ini dan ke tempat yang hendak ditujunya; ke tempat mana yang lebih dekat, bererti dialah yang berhak ke atas orang ini.”

Kedua-dua malaikat tersebut lalu sama-sama mengukur dan setelah di ukur, ternyata mereka dapati kedudukan mayat lelaki tersebut lebih hampir dengan tempat tujuannya untuk melaksanakan taubat iaitu tempat yang dihuni oleh orang-orang soleh, beerti ia termasuk di kalangan mereka. Maka akhirnya, lelaki tersebut berhak diambil oleh Malaikat Rahmat.” 
(Hadis Riwayat Muttafaq Alaih)
.
.
Dalam sebuah riwayat yang sahih lain disebutkan: “Orang tersebut lebih dekat hanya sejengkal saja pada kawasan yang baik itu, iaitu yang hendak didatangi, maka dijadikanlah dia termasuk golongan penduduknya.”

Sebuah riwayat dalam kitab sahih juga menyebut;
 “Allah Ta’ala lalu mewahyukan kepada tanah yang ini (tempat asalnya) supaya engkau menjauhinya dan kepada tanah yang ini (tempat yang hendak dituju) supaya engkau mendekatinya (maksudnya supaya tanah asalnya itu memanjang sehingga kalau diukur akan menjadi jauh, sementara tanah yang dituju itu menyusut sehingga kalau diukur menjadi dekat jaraknya).” Kemudian firmanNya: “Ukurlah antara keduanya.”Malaikat-malaikat itu mendapatkannya bahawa kepada yang ini (yang dituju) adalah lebih dekat hanya sejengkal saja jaraknya. Maka orang itupun diampunilah dosa-dosanya.”

Dalam riwayat lain lagi disebutkan: “Orang tersebut bergerak (amat susah payah kerana hendak mati) dengan dadanya ke arah tempat yang dituju itu.”
.
.
Keterangan:
Huraian hadis ini menjelaskan mengenai betapa pentingnya memiliki ilmu pengetahuan dalam selok-belok agama, apabila dibandingkan dengan terus beribadah atau menghukum tanpa mengetahui bagaimana yang sepatutnya dilakukan. Juga menjelaskan keutamaan ‘uzlah atau mengasingkan diri dalam keadaan masyarakat yang boleh dikatakan rosak binasa dan kemaksiatan serta kemungkaran muncul di mana-mana, hatta dalam keluarga sendiri pun.

Tidak diragukan lagi bahawa pintu taubat sentiasa terbuka kepada sesiapa saja yang ingin bertaubat selagi masih belum tiba kiamat. Tidak kira sebesar mana dosa kita, walaupun telah ramai orang yang menjadi mangsa; Seperti taubat pembunuh, jika dia benar-benar ikhlas bertaubat kepada Allah dengan ‘Taubat Nasuha’, taubatnya tetap akan diterima.

“Sesiapa yang bertaubat kepada Allah sebelum matahari terbit dari arah barat, nescaya Allah akan menerima taubatnya.”   (Hadis Riwayat Muslim)


Thabit bin Qurrah berkata: “Kerehatan badan bergantung kepada kurangnya makan. Kerehatan jiwa bergantung kepada kurangnya melakukan dosa. Kerehatan lidah bergantung kepada kurangnya bercakap. Dosa bagi hati umpama racun bagi badan."

Kisah Seorang Khalifah yang Zuhud "Khalifah Umar Abdul Aziz"

Anda mungkin pernah mendengar kisah Saidina Umar al-Khattab dengan seorang anak penjual susu. Seorang anak perempuan yang membantah dan menegur ibunya kerana cuba mencampurkan air ke dalam susu. Kata-katanya mendiamkan bondanya. Tahukah anda siapakah dari keturunan si anak ini merupakan seorang khalifah yang hebat? Khalifah tersebut ialah Umar bin Abdul Aziz yang tersohor itu. Iaitu cucu kepada wanita tersebut, cicit kepada Saidina Umar al-Khattab. Kisahnya begini. Pada satu malam Saidina Umar al-Khattab bersama khadamnya memantau keadaan rakyatnya di pinggir Madinah sebagaimana rutin hidupnya sebagai Amirul Mukminin yang prihatin. Pada ketika itu Umar telah mengistiharkan larangan mencampurkan air ke dalam susu kerana ia merupakan satu jenis penipuan dalam jualan. Akhirnya Umar duduk berehat dengan bersandar di dinding sebuah rumah. Tiba-tiba beliau terdengar dua beranak berdialog: Berkata seorang perempuan penjual susu kepada anak gadisnya, "Campurlah susu ini dengan air supaya kita peroleh keuntungan berganda hasil jualannya nanti!", katanya. Serta merta si anak memprotes: "Apakah ibu tidak takut kalau hal ini diketahui khalifah Umar bin Khattab? "Umar tidak akan tahu", jawab ibunya spontan. Dengan penuh keyakinan gadis itu pun menjawab, "Walau pun Umar tidak mengetahuinya, apakah bererti Tuhan yang menciptakan Umar juga tidak mengetahuinya?”. Si ibu terperanjat lalu terdiam seribu bahasa dengan kata-kata anaknya. Lalu bergegaslah Umar meninggalkan rumah itu sambil memberikan arahan kepada pembantunya, "Tandalah rumah ini!". Keesokan harinya ia segera memanggil Ashim, salah seorang anak lelakinya dan bertanya: "Mahukah kamu aku nikahkan dengan seseorang yang sangat baik agamanya?". Tanpa fikir panjang lagi Ashim pun menjawab dengan penuh keyakinan, "Ya" .[ Sirah wa Manaqib Umar bin Abdul Aziz, karya Ibnu al-Jauzi] Begitulah kisah seorang anak yang solehah telah memikat hati Amirul Mukminin untuk dijadikan menantu. Perkahwinan mereka berdua telah melahirkan seorang anak perempuan yang bernama Laila. Laila telah berkahwin dengan Abdul Aziz bin Marwan seorang Gabenor Mesir pada pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan. Perkahwinan mereka berdua melahirkan Umar bin Abdul Aziz Amirul Mukminin yang kelima seorang khalifah yang bertakwa, wara’ dan adil. Begitulah sunnatullah. Keturunan yang baik akan melahirkan anak yang baik.

Kisah Si Anak Durhaka "Si Tanggang"



Si Tanggang merupakan seorang anak yang derhaka kepada ibu bapanya. Pada suatu hari, Si Tanggang telah ditangkap Nakhoda kapal dan dipaksa untuk melakukan kerja-kerja di atas kapal. Kerajinan Si Tanggang melakukan kerja-kerja kapal telah menambat hati nakhoda kapal lalu melantiknya menjadi nakhoda yang baru. Si Tanggang juga telah dikahwinkan dengan anak nakhoda yang cantik. Pada suatu hari, awan menjadi gelap menandakan ribut taufan akan melanda. Nakhoda Tanggang pun menghalakan kapalnya memasuki muara sungai di kampung ibu bapanya. Ibu dan bapanya terdengar khabar bahawa anak mereka telah kembali lalu berjumpa dengannya. Nakhoda Tanggang berasa malu untuk mengaku kedua orang tua itu sebagai ibu bapanya kerana kelihatan begitu daif. Ibunya berasa sangat pilu dengan sikap angkuh Si Tanggang itu, lalu berdoa kepada Tuhan. Tiba-tiba petir berdentum, angin bertiup kencang dan ombak yang kuat memecahkan kapal itu. Akhirnya, Nakhoda Tanggang, isterinya serta semua anak kapalnya berubah menjadi batu.



Pengajaran yang dapat kita perolehi daripada cerita ini ialah kita mestilah sentiasa mengenang jasa kedua ibu bapa kita dan tidak mengkhianati kepercayaan mereka.


 
 INFO LANJUT:-
  • Si Tanggang (atau dieja "Si Tenggang") ialah sebuah cerita dongeng masyarakat Melayu yang mengisahkan kehidupan seorang pemuda bernama Si Tanggang yang menderhakai ibunya,dan akhirnya bertukar menjadi batu kerana disumpah oleh si ibu dengan makbul Tuhan.
  • Cerita Lagenda Melayu ini sangat terkenal sehingga ada beberapa lokasi di Tanah Melayu dikaitkan dengannya, termasuk Batu Caves di pinggir bandaraya Kuala Lumpur yang sekarang terkenal dengan kuil Hindu serta patung dewa setinggi bangunan 14 tingkat di hadapannya.
  • Wilayah Indonesia juga memiliki cerita yang serupa, cuma nama wataknya berbeza iaitu "Malim Kundang". Kesannya dikatakan masih ada di Sumatera, hingga kini masih kelihatan batu-batan berbentuk sauh, tali kapal, manusia dan sebagainya.
  • Tetapi berapa ramai yang tahu cerita anak derhaka disumpah jadi batu ini juga dikatakan berlaku di Muar, lebih tepat lagi di Bukit Treh? satu-satunya bukit yang terletak dalam lingkungan 5 km daripada pusat bandar kedua terbesar di Johor itu?


1. Belakang kapal yang telah bertukar jadi batu.
2. Tali-tali kapal jelas kelihatan.
3. Tempayan kapal.
4. Sepertinya depan kapal bertukar jadi batu.



  • Ia digunakan dalam buku teks sekitar 1960-an berdasarkan karya Abdul Samad Ahmad 1955. Dongeng ini dikenali juga dengan beberapa nama lain, antaranya Malin Kundang atau Malim Kundang (Minangkabau) dan Nakhoda Manis (Brunei). Masing-masing merupakan versi yang sedikit berbeza, tetapi memiliki isi cerita yang sama.
  • Dongeng Si Tanggang disampaikan secara lisan. Oleh itu, ia mempunyai banyak versi yang berbeza mengikut tempat di Nusantara.Dalam versi asal yang disampaikan oleh orang Minangkabau, Si Tanggang dikenali dengan nama Malin Kundang.
  • Beberapa tempat di Kepulauan Melayu dikaitkan dengan dongeng Si Tanggang.Antaranya ialah Jong Batu di Brunei, Batu Caves di Malaysia, dan Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat.Tempat-tempat ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat,mengandungi bekas sejarah Si Tenggang menjadi batu.
  Dalam versi Brunei, Si Tanggang dikenali dengan nama Nakhoda Manis dan ibunya bernama Dang Ambon, manakala bapanya sudah meninggal dunia ketika dia masih kecil.Mereka tinggal berdekatan dengan Sungai Brunei.Nakhoda Manis merantau di sebuah pekan yang bernama Sulok.Adalah diperkatakan bahawa batu yang ditukarkan daripada seluruh kapal Nakhoda Manis berserta isinya adalah Jong Batu di Sungai Brunei.



Si Tanggang merupakan antara dongeng yang paling popular dalam kalangan orang Melayu. Ia diceritakan melalui lisan secara turun-temurun.Kanak-kanak akan didedahkan dengan cerita ini. Ini kerana dongeng ini mengandungi pengajaran penting yang merupakan salah satu pantang larang dalam adat Melayu: "JANGAN DERHAKA KEPADA ORANG TUA". 

Pengajaran ini juga selaras dengan ajaran Islam yang menghormati kedudukan ibu bapa.Kanak-kanak yang tidak mahu menurut suruhan ibu atau bapa akan cepat-cepat diusik dengan panggilan "Si Tanggang" untuk mengingatinya mengenai kisah tersebut.